00:19 Unknown 0 Comments

"KONSERVASI ARSITEKTUR"

Eghi darmawan
22312386  

   

Kawasan Kota Tua di Braga, Bandung

 

A. Pendahuluan

(Kawasan Kota Tua Bandung Jaman Dulu)
Bandung memang tidak memiliki kompleks kota tua seperti di Jakarta atau Semarang. Namun mengingat usia kota Bandung yang juga relatif muda dibandingkan dengan Jakarta atau Semarang misalnya, maka tak heran bila peninggalan-peninggalan tua berupa bangunan di Bandung tak banyak yang berumur lebih dari satu abad. Dari jumlah yang sedikit ini, sebagian besar tampaknya kurang terurus, dalam keadaan kosong dan tampak kumuh. Sangat disayangkan bila penelantaran seperti ini dibiarkan berlangsung terus sehingga secara perlahan gedung-gedung itu rusak dimakan waktu, dan tentunya memunculkan alasan-alasan untuk kemudian merubuhkannya sekalian, seperti yang sudah sering terjadi.
Ada dua versi mengenai asal usul Jl. Braga atau Braga Weg. Versi pertama adalah Braga weg diambil dari nama perkumpulan seni sandiwara asal Belanda yang terkenal di daerah itu yaitu Toneelvereniging Braga yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1882. Sedangkan versi kedua adalah nama Braga berasal dari kata Bahasa Sunda ‘ngabaraga’, yang berarti “berjalan menyusuri sungai” karena Jl. Braga memang berdampingan dengan Sungai Cikapundung. Versi mana yang benar, tidak jelas sampai sekarang tetapi yang jelas Braga berkembang menjadi pusat bisnis kota Bandung pada tahun 1920-1940, mulai dari butik, toko buku, restoran, bank, toko kue hingga pabrik dibangun sepanjang jalan ini. Hingga saat ini beberapa bangunannya masih menampakan sisa-sisa keemasan Jl. Braga termasuk masih ada satu dua toko yang menjajakan dagangannya mirip dengan kondisi masa kolonial.

Peta braga
Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan obyek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.
Tiap orang yang pernah ke berkunjung ke Bandung pasti mengenal Jalan Braga. Atau paling tidak , seklai dalam hidupnya pernah mendengar nama jalan yang mengangkat citra Bandung 'tempo doeloe'. Jalan Braga membujur dari arah selatan ke utara itu, termasuk salah satu jalan paling tua di Kota Bandung dengan panjang tak lebih dari 1 kilometer. 
Pada masa awal, jalan itu menghubungkan gudang kopi milik Andries de Wilde, tempat yagn kini digunakan Kantor Walikota Bandung. Jalan itu hanya bisa dilalui gerobak atau pedati yang ditarik kerbau sehingga dinamakan "Karrenweg" (Jalan Pedati), dimana kala musim hujan berlumpur dan musim kemarau berdebu serta malam hari masih gelap gulita.
Ujung selatan dari Jalan Pedati (karrenweg) merupakan simpang tiga dengan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang dibangun tahun 1810. Karena fungsi dan peran jalan ini semakin meningkat dan dianggap tidak cocok lagi, kemudian menyandang nama baru : "Bragaweg". Menurut kuncen Bandung, Haryoto Kunto, diambil dari nama perkumpulan tonil 'Braga' yang didirikan Asisten Residen Pieter Sijthoff pada tanggal 18 Juni 1882. Walaupun banyak juga versi asal-muasal nama Braga yang beredar ditengah masyarakat.
Pada masa Burgemeester B.Coops (1917-1928), muncul gagasan membagun Braga menjadi kawasan belanja bergengsi di Hindi-Belanda. Gagasan itu direalisir oleh dua tekhnisi Gemeente Bandung, yaitu Ir. J.P. Thysse dan ir. E.H. de Rooo. Ditetapkan bahwa setiap bangunan toko di Jalan Braga harus memiliki gaya arsitektur barat dengan sempadan jalan "NOL".
Suasana pedagang Lukisan di Braga - Bandung

Di sisi sepanjang jalan Braga tedapat kompleks pertokoan dengan arsitektur lama khas eropa. Arsitektur ini mempertahankan arsitektur asli sejak jaman Belanda. Sebagai kawasan kota tua, Jalan Braga menawarkan suasana eksotis yang mengingatkan kita pada kejayaan Hindia Belanda di tanah Priyangan.
Jalan Braga menyimpan sejuta kesan yang romantis yang sangat sayang untuk dilewatkan. Meski kini jalan Braga tetap ramai, namun sejatinya berbeda jauh dengan keadaan Braga pada masa lampau. Wilayah sekitar Braga kini lebih dikenal justru karena kehadiran tempat hiburan malam. Sehingga kawasan ini justru terasa lebih hidup di kala malam hingga dini hari.
Bangunan dengan Arsitektur bersejarah

Walaupun demikian, anda masih tetap bisa menikmati eksotisme dan romantisme masa lampau Braga dengan menyusuri jalan ini. Cobalah menghayati setiap sisi yang akan mengingatkan kita akan kejayaan Braga di masanya.
Tempat Wisata Jalan Braga di kota Bandung berkonsep One Stop Holiday di pusat Kota Bandung ini merupakan pusat keramaian dan bisnis utama di kota Bandung.sejak zaman pendudukan Belanda di indonesia atau pada ,zaman kolonials,Jalan Braga Bandung sudah dijadikan sebagai jalanan protokoler di kota Bandung,sebagai terusan jalan utama dari arah Gedung Konferensi Asia Afrika.

Jalan Braga Bandung

Jalan yang cukup populer di Kota Bandung ini rupanya telah populer sejak masa Belanda. Bahkan dari jalan ini pula julukan Paris Van Java dan juga Kota kembang melekat untuk kota Bandung. Gedung-gedung tuanya maish berdiri dengan kokoh di kanan-kiri jalan. Bahkan travelers masih bisa menjumpai roti khas Belanda di zaman dulu di Toko Roti Sumber Hidangan yang telah ada sejak tahun 1900-an.
Jalan Braga Bandung – Adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan salah satu obyek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (Sumber: Wikipedia).

Memasuki dekade pertama abad ke-20, kawasan Braga perlahan menjadi semacam pusat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung, terutama para Preangerplanters yang biasanya berdatangan ke Bandung setelah seminggu penuh mengelola perkebunan mereka di luar kota Bandung. Para pekebun yang datang ini ada yang dari Jatinangor, Sumedang, Pangalengan, Ciwidey, Rajamandala, dan berbagai kawasan perkebunan lainnya yang tersebar di Priangan. Mereka sengaja datang untuk berbelanja, bersantai dan menghibur diri dengan berbagai fasilitas yang tersedia di Bandung saat itu.
Pertunjukan musik, rumah-bola, bioskop, dan toko adalah tempat-tempat utama yang mereka kunjungi. Sambil bersantai mereka juga berbelanja berbagai keperluan sehari-hari mereka di toko serba ada yang terdapat di ujung selatan Jalan Braga, yaitu Toko de Vries (sebelah barat Hotel Homann). Untuk menikmati suasana, atau pertunjukan musik, tersedia sebuah tempat favorit, Societeit Concordia (sekarang kompleks Gedung Merdeka). Tempat ini dikenal mahal dan bergengsi oleh karenanya tidak semua warga Eropa juga dapat menikmatinya. Bagi kaum pribumi lebih mengenaskan, karena untuk sekadar melihat kegiatan di dalamnya pun tidak dapat dilakukan secara terang-terangan, paling-paling dengan pandangan sambil lalu saja.
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, para preangerplanters mendapatkannya dari sejumlah toko di ruas Jalan Braga yang saat itu sudah dikenal dengan nama Bragaweg. Berbagai mode pakaian, perhiasan, dan aksesoris tubuh lainnya tersedia di toko-toko yang mulai bermunculan di ruas Bragaweg. Toko pertama yang berdiri adalah toko kelontong milik Hellerman, yang kemudian disusul oleh berbagai toko dan perusahaan lain dengan andalan jualan yang yang lebih spesifik seperti de Concurrent untuk perhiasan, Au Bon Marcheuntuk pakaian, dan Maison Bogerijen untuk makanan. De Concurrent hingga sekarang masih dapat ditemui di Jalan Braga, dan barang yang ditawarkannya pun relatif masih sama, perhiasan. Sedangkan Maison Bogerijen sudah berganti rupa namun masih tetap beroperasi sebagai restoran dengan nama Braga Permai.
(Jalan Braga Jaman Dulu : Google)
Sebagai kawasan wisata kota tua, maka penampilan sebagian besar gedung perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar dapat membawa pengunjung ke suasana khas yang hanya bisa didapatkan di Jalan Braga. Gedung-gedung yang kosong dan kumuh diperbaiki dan difungsikan kembali agar dapat benar-benar hidup di siang hari mengimbangi suasana malam yang saat ini sudah lebih dulu dinamis oleh keberadaan beberapa pub, café, dan tempat hiburan lainnya. Bila karena alasan teknis tertentu, gedung tak bisa difungsikan, paling tidak gedung tersebut bisa berada dalam keadaan terawat dan bersih. Mungkin baik pula bila di depan gedung-gedung tertentu dibuatkan plakat besi atau marmer dengan keterangan ringkas tentang sejarahnya, atau paling tidak, tahun pendirian dan nama arsiteknya.

         Namun, apapun yang direncakan untuk revitalisasi Jalan Braga, pasti memerlukan rancangan yang matang dan kerja sama yang melibatkan banyak pihak seperti arsitek, sejarawan, pengusaha, tokoh masyarakat, dan yang jangan dilupakan, para pemilik toko dan bangunan yang ada di Jalan Braga. Karena merekalah para pegiat sehari-hari yang melangsungkan kehidupan di Jalan Braga dan yang akan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan para pengunjung wisata kota tua. 

B. Telaah Pustaka
  • Kawasan

  1. Kawasan (dari bahasa Jawa kuna, kawaśan yang berarti daerah waśa, dari bahasa Sansekerta: "memerintah") artinya daerah yang memiliki ciri khas tertentu atau berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu, seperti kawasan industri, kawasan perdagangan, dan kawasan rekreasi. Misalnya: "Kebayoran Baru merupakan 'kawasan' perumahan elite."
http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan diakses tanggal 11 September 2008
  1. Kawasan Pengembangan Pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pariwisata;
Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor :2 Tahun 2003 Tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Tahun 2003-2013
  1. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Kawasan artinya daerah yang memiliki ciri khas tertentu atau berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu, seperti kawasan industri, kawasan perdagangan, dan kawasan rekreasi. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa: “ Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya”.

Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Adapun jenis-jenis istilah kawasan dalam Penataan Ruang, adalah sebagai berikut  :
1. Kawasan lindung
2. Kawasan budi daya
3. Kawasan perdesaan
4. Kawasan agropolitan
5. Kawasan perkotaan
6. Kawasan metropolitan
7. Kawasan megapolitan
8. Kawasan strategis
9. Kawasan strategis nasional
10. Kawasan strategis provinsi
11. Kawasan strategis kabupaten/kota
12. Ruang terbuka
hijau

  • Kota-Tua

Pengertian Kota
Secara umum kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintah dan lain-lain. Dengan kata lain, Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan, karena masyarakat kota merupakan suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.

·         Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau  aktivitas penduduknya.
·         Permukiman yang mempunyai berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi (Kamus Tata Ruang)
·         Tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis.
·         Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).


Menurut para Ahli
 Pengertian Kota Menurut Bintarto
Menurut Bintarto dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

  Pengertian Kota Menurut Arnold Tonybee
Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.

 Pengertian Kota Menurut Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

 Pengertian Kota Menurut Louis Wirth
Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

Dari beberapa pengertian kota menurut para ahli tersebut, terdapat adanya kesamaan pernyataan tentang bagaimana suatu daerah tersebut dikatakan sebuah kota. Kesamaan tersebut dapat dilihat bahwa dari pembahasan pengertian kota mencakup adanya suatu bentuk kehidupan manusia yang beragam dan berada pada suatu wilayah tertentu. Penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan oleh beberapa ahli tersebut secara garis besarnya semuanya hampir sama, tetapi ada yang lebih dibahas secara umum atau khusus.
Dapat disimpulkan menurut pengertian para ahli dan ditambah dengan kenyataan yang tampak pada saat ini dalam sudut pandang geografi, kota merupakan suatu daerah yang memiliki wilayah batas administrasi dan bentang lahan luas, penduduk relatif banyak, adanya heterogenitas penduduk, sektor agraris sedikit atau bahkan tidak ada, dan adanya suatu sistem pemerintahan.

 

C. Gambaran Kawasan

(Kawasan Kota Tua Bandung | Google)

Setelah Bandung “dandan” pada perhelatan Konferensi Asia Afrika beberapa waktu yang lalu, ada banyak perubahan yang terjadi di kawasan terselenggaranya hajat internasional ini. Selain kawasan kota tua Bandung tersebut kian cantik, berbagai fasilitas publik pun kian menyebar di seluruh kawasan yang dulunya terbengkalai.



(Kepadatan Kota Tua Bandung | Google)

(Kota Tua Bandung yang Ramai Pengunjung | Foto : instagram(dot)com/discoverbandung)

Banyak perubahan-perubahan yang terjadi di kota tua tersebut. Bahkan, hampir setiap hari jalanan di pusat kota tersebut tidak pernah sepi dikunjungi. Di akhir pekan pun, kawasan ini menjadi tempat tujuan wisata baru yang menarik perhatian. Selain murah, tempat ini juga terletak di pusat kota yang tentunya menjadi pusat hingar bingar kota.
Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi di kota tua Bandung;
(Jalan Braga | Foto : geishatraveling(dot)blogspot(dot)com)
Sejak dulu, Jalan Braga memang dikenal sebagai kawasan kota tua di Bandung. Sejarahnya, jalan ini dulu menjadi pusat kota yang terkenal dikalangan para pendatang dari Eropa dan Belanda. Hingga saat ini, banyak wisatawan yang berkunjung dan tidak melewatkan untuk sekedar berjalan-jalan di kota tua Bandung tersebut.
Tidak ketinggalan, Jalan Braga ini juga ikut didandani dan memiliki wajah baru. Beberapa kali memang kawasan ini dilakukan renovasi, mulai dari trotoar jalan yang sempat tersendat pengerjaannya karena tidak sesuai jadwal, parkir elektronik yang menjadi suatu kemajuan dibidang transportasi, dan juga pengecetan bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan karena kurang perawatan. Semua renovasi tersebut memang dilakukan untuk mempercantik kawasan di kota tua tersebut.
(Tugu Braga di Bandung | Foto : m(dot)galamedianews(dot)com)
Hal tersebut tidak berhenti sampai disitu, tidak puas dengan renovasi yang dilakukan, pemkot Bandung juga menambahkan Tugu Braga yang terletak di dekat Gedung BJB Bandung. Tugu ini berisi tatanan huruf yang bertuliskan BRAGA dengan jenis huruf yang unik.
Banyak wisatawan yang menyempatkan diri untuk mengunjungi taman baru di Kota Bandung tersebut. Selain ingin menikmati nuansa baru di kawasan kota tua, taman ini juga dapat menjadi tujuan wisata menarik dan menjadi spot untuk berfoto yang tentunya sangat sayang dilewatkan.
(Keadaan Kota Tua saat ramai pada masa kini)

Jalan yang bersejarah dan jalan yang spesial, terlihat dari jalannya yang menggunakan batu alam karena diperlakukan spesial. Banyak kehidupan malam di sekitar jalan ini dan pada waktu tertentu akan ada braga culinary festival. 
Terdapat toko-toko dan resto dengan bangunan kuno, bahkan beberapa masih bertahan dengan 'kejadulannya'. Banyak wisatawan menjadikan jalan Braga sebagai tempat untuk foto-foto. Jalan yang sangat bersejarah, dengan gedung gedung tua di kanan kiri jalan.

D. Usulan Penanganan Pelestarian

·         Konsep yang lebih unik
Walaupun di Braga sekarang terdapat apartemen dan pusat pertokoan di bawahnya yang disebut Braga Citywalk (BCW), tapi tampaknya belum berhasil menghidupkan seluruh kawasan Braga kembali menjadi kawasan populer Bandung. Oleh karena itu perlu diupayakan revitalisasi kembali dengan konsep yang lebih unik dan menarik sehingga kawasan ini menjadi hidup dan ramai kembali seperti pada saat pertama kali dibangun pada saat zaman kolonial.
·         Mengubah style kawasan
Mengubah style jalan Braga menjadi kawasan klasik khusus pejalan kaki, mengawali ide dari pemkot, saya sangat setuju, yaitu mengganti aspal di jalan Braga dengan batu andesit seperti kawasan kota tua di Eropa tampaknya berangkat dari pandangan bahwa Braga dipandang sebagai representasi wilayah klasik kota. Kualitas klasik Braga harus diimbangi dengan upaya mengembalikan unsur nostalgia kawasan itu, misalnya dengan mengembalikan fasade toko yang telah berubah ke model aslinya seperti gaya Art Deco. Dengan begitu, nuansa klasik Braga secara visual akan kembali muncul.
  • Ada beberapa tempat yg memang kurang terurus
Harus lebih diperhatikan, dandilestarikan tempat-tempatnya oleh semua warga Bandung dan penikmat Jalan Braga dan disekitar kawasan kota tua, agar tidak kotor dan tetap lestari. 

DAFTAR PUSTAKA


0 comments: