Arsitektur hijau
Eghi darmawan
22312386
2 TB 02
GREEN ARCHITECTURE
Di era modern saat ini banyak sekali arsitek yg menggunakan konsep green architecture, karena adanya kesadaran masyarakat yg makin tinggi akan pentingnya melestarikan alam, hal ini juga untuk menghemat sumber daya alam yg tak terbarukan. Seiring persaingan di dunia arsitek berbagai konsep atau gagasan tentang green architecture pun bermunculan. karena Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau adalaharsitektur yang
minim mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta
minim menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. (Arsitektur Hijau, Tri Harso
Karyono, 2010)
Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan
eksistensinya di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan
lingkungan di mana mereka tinggal. Istilah keberlanjutan menjadi sangat populer
ketika mantan Perdana Menteri Norwegia GH Bruntland memformulasikan pengertian Pembangunan
Berkelanjutan (sustaineble development) tahun 1987 sebagai pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengorbankan potensi
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan, penggunaan
energi, ekonomi, sosial, budaya, dan kelembagaan. Penerapanarsitektur hijau akan
memberi peluang besar terhadap kehidupan manusia secara berkelanjutan.
Aplikasui arsitektur hijau akan menciptakan suatu bentuk arsitektur yang
berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar-gambar bangunan yang
menggunakan konsep Green Architecture.
Green architecture merupajan Sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh
buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup
yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber
energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.
Arsitektur hijau mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek dan
seluruh umat manusia akan keterbatasan alam dalam menyuplai material yang mulai
menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan
potensi site.
Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung konsep
arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan),
earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan
dengan performa sangat baik).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep Arsitektur hijau
apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak
bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap
lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu
bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan
sekitar, energy dan aspek – aspek pendukung lainnya.
PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE :
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan
penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan
energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang
ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat
digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber
daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan
tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan
sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah
tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak
lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan:
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan
bangunan kita.
0 comments: